Pikiranmu, Pertahananmu: Apa Itu Defense Mechanism?

 

Deeptalk.co.id – Adakalanya setiap manusia terlibat pada situasi-situasi sulit yang tidak diinginkan. Seperti masalah interpersonal, konflik, atau tekanan emosional. Dalam menghadapinya, seseorang sering meresponnya dengan mekanisme pertahanan atau yang sering dikenal sebagai defense mechanism.

 

Defense mechanism ialah suatu bentuk mekanisme pertahanan diri, digunakan untuk mengatasi tekanan psikologis dan emosional yang timbul akibat situasi sulit. Mekanisme ini bisa membantu seseorangg untuk mengatasi masalah dengan mengurangi rasa tidak nyaman, juga bisa menjadi maladaptif pada beberapa kasus.

 

Mekanisme pertahanan ini seringkali muncul tanpa disadari dan terjadi secara otomatis. Selain itu ada banyak jenis defense mechanism yang biasa digunakan manusia. Pada beberapa kasus pun defense mechanism tidak selalu berjalan efektif hingga bahkan dapat memperburuk situasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu defense mechanism yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Defense mechanism atau mekanisme pertahanan diri (cr : Growth Thru Change)

 

 

Pengertian Defense Mechanism

 

Defense mechanism pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud pada tahun 1894 dengan mencatat sejumlah pertahanan ego yang dia rujuk di seluruh karya tulisnya. Kemudian putrinya, Anna Freud mengembangkan ide-ide ayahnya dan menguraikannya dengan menambahkan sepuluh idenya sendiri.

 

Secara umum, mekanisme pertahanan didefinisikan sebagai strategi psikologis yang secara tidak sadar digunakan untuk melindungi seseorang dari kecemasan yang timbul dari pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima. Sedangkan menurut teori Freudian, defense mechanism melibatkan distorsi realitas pada wanita sehingga seseorang lebih mampu mengatasi situasi.

 

Manusia menggunakan mekanisme pertahanan atau defense mechanism untuk melindungi dirinya dari perasaan cemas atau bersalah. Dimana perasaan tersebut muncul karena seseorang merasa terancam atau karena superego nya yang menjadi terlalu menuntut.

 

Mekanisme pertahanan beroperasi pada tingkat bawah sadar dan membantu menangkal perasaan tidak menyenangkan. Atau defense mechanism dapat membuat hal-hal baik terasa lebih baik bagi individu.

 

 

Jenis-jenis defense mechanism pada umumnya (cr : Verywell Mind)

 

Baca juga : Perbedaan Coping Mechanism dengan Defense Mechanism

10 Jenis Defense Mechanism

 

Berikut ini adalah beberapa jenis dari mekanisme pertahanan atau defense mechanism yang umum, diantaranya ialah :

 

1. Represi

 

Represi merupakan penarikan alam bawah sadar atas sesuatu yang tidak diinginkan kebagian paling bawah agar tidak mengganggu. Mekanisme pertahanan ini melibatkan alam bawah sadar seseorang yang digunakan oleh ego untuk kemudian ditekan dan didorong ke bagian pikiran yang tidak disadari.

 

Oleh Anna Freud, mekanisme represi juga disebut sebagai “melupakan yang termotivasi”. Ini hanyalah tidak mampu mengingat situasi, orang atau peristiwa yang mengancam. Pikiran yang sering ditekan ialah yang menimbulkan perasaan bersalah dari superego.

 

Jelas bahwa represi ini bukan defense mechanism yang baik jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Ini dikarenakan adanya pemaksaan keinginan, ide atau ingatan yang mengganggu ke alam bawah sadar. Sehingga meskipun tersembunyi, mereka juga akan menciptakan kecemasan. Kenangan yang ditekan ini dapat muncul melalui cara-cara bawah sadar dan dalam bentuk yang diubah, seperti mimpi atau kesalahan lidah (slip Freudian).

 

Contohnya seperti kondisi atau kasus amnesia histeris, di mana korban yang setelah mengalami suatu kejadian yang sangat mengganggu dan mengancam. Kemudian ia pun menjadi sama sekali melupakan kejadian tersebut, beserta keadaan sekitarnya.

 

2. Pembentukan Reaksi

 

Pembentukan atau formasi reaksi, merupakan fiksasi dalam kesadaran akan suatu gagasan, pengaruh atau keinginan yang berlawanan dengan dorongan tak sadar yang ditakuti. Ini juga disebut dengan “mempercayai yang sebaliknya”.

 

Mekanisme ini akan membuat seseorang melakukan penyangkalan dan berperilaku berlawanan dengan apa yang mereka pikirkan atau rasakan. Perilaku yang dilakukan secara sadar pun diadopsi untuk mengimbangi kecemasan yang dirasakan terkait pikiran atau emosi bawah sadar mereka yang tidak dapat diterima secara sosial.

 

Biasanya, pembentukan reaksi ini ditandai dengan perilaku yang berlebihan, seperti pamer atau kompulsif. Dengan menggunakan defense mechanism ini, individu dipuaskan sambil menjaga ego agar tetap tidak mengetahui motif yang sebenarnya.

 

Contoh kasusnya seperti seorang ibu yang mengandung anak yang tidak diinginkan, misalnya, mungkin bereaksi terhadap perasaan bersalahnya karena tidak menginginkan anak itu. Perilakunya pun ditunjukkan dengan menjadi posesif dan over protective untuk meyakinkan anak itu dan dirinya sendiri bahwa dia adalah ibu yang baik.

 

Baca juga : Berikut Yang Bisa Dilakukan Untuk Menghadapi Orang Tua Narsistik

3. Proyeksi

 

Proyeksi merupakan salah satu bentuk pertahanan di mana perasaan yang tidak diinginkan malah dipindahkan ke orang lain. Seseorang akan mengaitkan pikiran, perasaan dan motif yang tidak diinginkan kepada orang lain. Sehingga mereka kemudian menganggap orang lain muncul sebagai ancaman dari dunia luar.

 

Mekanisme pertahanan proyeksi sendiri juga disebut sebagai perpindahan ke luar, yang hampir merupakan kebalikan dari berbalik melawan diri sendiri. Kondisi ini melibatkan kecenderungan untuk melihat keinginan Anda sendiri yang tidak dapat diterima pada orang lain. Dengan kata lain, keinginan itu masih ada, tetapi itu bukan lagi keinginan Anda.

 

Contoh kasusnya seperti ketika seseorang terancam oleh perasaan marahnya sendiri, ia pun kemudian menuduh orang lain yang menyimpan pikiran permusuhan. Mereka percaya bahwa kebencian dari diri sendiri tidak dapat diterima. Sehingga mereka pun memecahkan masalah ini dengan percaya bahwa orang lain membenci dirinya.

 

4. Regresi

 

Regresi, atau kembalinya ke tahap awal pembangunan atau perkembangan seseorang akibat adanya situasi stres yang mereka hadapi. Mekanisme regresi ini berfungsi sebagai bentuk retreat yang memungkinkan seseorang secara psikologis kembali ke masa lalu ketika orang tersebut merasa aman.

 

Contohnya saat seseorang mengalami masalah atau ketakutan, perilaku mereka pun menjadi berubah lebih kekanak-kanakan. Atau ketika dihadapkan pada situasi sosial yang melibatkan perasaan kepada lawan jenis, membuat diri sendiri menjadi terkikik tak terkendali bahkan saat memikirkannya.

 

5. Sublimasi

 

Sublimasi merupakan pengalihan atau pembelokan dorongan insting ke dalam saluran non-insting. Hampir mirip dengan perpindahan, tetapi sublimasi akan terjadi ketika seseorang berhasil memindahkan emosi yang tidak dapat diterimanya ke dalam perilaku yang konstruktif dan dapat diterima secara sosial atau bukan aktivitas yang merusak.

 

Sedangkan teori psikoanalitik berpendapat bahwa energi yang diinvestasikan dalam impuls seksual dapat dialihkan untuk mengejar pencapaian yang lebih dapat diterima dan bahkan bernilai sosial, seperti upaya artistik atau ilmiah.

 

Misalnya, banyak seniman dan musisi hebat yang hidupnya tidak bahagia. Kemudian mereka menggunakan medium seni musik untuk mengekspresikan diri. Atau olahraga adalah contoh lain yang menempatkan emosi kita (misalnya, agresi) menjadi sesuatu yang konstruktif.

 

6. Penyangkalan

 

Penyangkalan, termasuk penolakan sadar untuk memahami bahwa fakta menyakitkan itu ada. Mekanisme penyangkalan ini melibatkan penolakan untuk menerima kenyataan, sehingga menghalangi peristiwa ekstrenal dari kesadaran.

 

Jika suatu situasi terlalu berat untuk ditangani, seseorang mungkin meresponnya dengan menolak untuk memahaminya atau bahkan menyangkal keberadaannya. Mekanisme ini dapat beroperasi dengan sendirinya atau lebih umum, dalam kombinasi dengan mekanisme lain yang lebih halus yang dapat mendukungnya.

 

Oleh karena itu, mekanisme pertahanan penyangkalan ini perlu diwaspadai. Dalam jangka panjang, tentu mekanisme pertahanan semacam ini dapat berbahaya, karena tidak ada yang mampu mengabaikan kenyataan hingga bertahan lama.

 

Banyak orang menggunakan penyangkalan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari berurusan dengan perasaan menyakitkan atau bidang kehidupan yang tidak ingin mereka akui. Misalnya, seorang wanita yang tetap bertahan pada suatu hubungan padahal pasangannya telah mengelabuhinya. Ia bahkan menyangkal bahwa pasangannya telah melakukan tindakan kekerasan.

 

Baca juga : Mengapa Korban Sulit Lepas Dari Toxic Relationship?

 

7. Rasionalisasi

 

Rasionalisasi didefinisikan sebagai penggantian penjelasan agar lebih terdengar aman dan masuk akal untuk penyebab perilaku yang sebenarnya mengancam. Mekanisme ini melibatkan distorsi kognitif dari “fakta” untuk membuat suatu peristiwa atau dorongan menjadi kurang mengancam.

 

Setiap orang yang melakukannya pun berada pada tingkat yang cukup sadar ketika mereka memberikan cukup alasan. Walaupun demikian, bagi banyak orang dengan ego sensitif, membuat alasan tersebut begitu mudah sehingga mereka tidak pernah benar-benar menyadarinya. Dengan kata lain, banyak dari kita cukup siap untuk mempercayai kebohongan kita.

 

Misal, ketika seseorang menemukan situasi yang sulit diterima, mereka akan membuat alasan logis mengapa hal itu terjadi. Misalnya, seseorang mungkin menjelaskan bencana alam sebagai “kehendak Tuhan”.

 

8. Pemindahan

 

Pemindahan adalah pengalihan impuls (biasanya agresi) ke target pengganti yang tidak berdaya. Sasarannya bisa berupa orang atau benda yang bisa berfungsi sebagai pengganti simbolik.

 

Pemindahan terjadi ketika individu ingin melakukan sesuatu yang tidak diizinkan oleh superego. Ego dengan demikian menemukan cara lain untuk melepaskan energi psikis dari individu. Dengan demikian terjadi transfer energi dari objek-cathexis yang ditekan ke objek yang lebih dapat diterima.

 

Ada juga melawan diri sendiri, adalah bentuk perpindahan yang sangat khusus, di mana orang tersebut menjadi target penggantinya sendiri. Ini biasanya digunakan untuk mengacu pada kebencian, kemarahan, dan agresi, daripada impuls yang lebih positif, dan ini adalah penjelasan Freudian untuk banyak perasaan rendah diri, bersalah, dan depresi kita.

 

Contohnya seperti saat seseorang yang frustrasi oleh atasannya. Ia mungkin pulang dan menendang anjingnya, atau memukuli anjingnya. Atau ketika seorang istri merasa kesal dengan suaminya, ia justru malah melampiaskan emosinya kepada anak-anaknya.

 

Baca juga : Waspadai Burnout yang Dapat Mengganggu Produktivitas

 

9. Introyeksi

 

Introyeksi, kadang-kadang disebut identifikasi, melibatkan pengambilan ciri-ciri kepribadian Anda sendiri dari orang lain. Ini dikarenakan ketika Anda melakukan hal itu, Anda merasa dapat memecahkan beberapa kesulitan emosional.

 

Contohnya, seorang anak yang sering ditinggal sendirian, mungkin dengan cara tertentu mencoba menjadi “ibu” untuk mengurangi rasa takutnya. Terkadang Anda bisa melihat mereka memberi tahu boneka atau hewan mereka untuk tidak takut. Dan kami menemukan anak yang lebih tua atau remaja meniru bintang, musisi, atau pahlawan olahraga favoritnya dalam upaya membangun identitas.

 

10. Identifikasi Dengan Agresor

 

Identifikasi melibatkan korban mengadopsi perilaku seseorang yang lebih kuat dan kemudian memusuhi mereka. Dengan menginternalisasi perilaku agresor, “korban” berharap untuk menghindari pelecehan, karena agresor mungkin bisa dibuat mulai merasakan hubungan emosional dengan korban yang berujung pada perasaan empati.

 

Identifikasi dengan agresor adalah versi introyeksi yang berfokus pada pengadopsian. Bukan dengan sifat-sifat umum atau positif, tetapi justru dengan sifat-sifat negatif atau yang ditakuti. Jika Anda takut pada seseorang, Anda dapat menaklukkan rasa takut itu sebagian dengan menjadi lebih seperti mereka.

 

Contoh ekstrim dari hal ini adalah Stockholm Syndrom, di mana para sandera membangun ikatan emosional dengan penculiknya dan mengambil perilaku mereka.

 

 

 

 

Sumber :

Mcleod, S., PhD. (2023, February 8). Defense Mechanisms in Psychology Explained (+ Examples). Study Guides for Psychology Students – Simply Psychology. https://simplypsychology.org/defense-mechanisms.html

Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (2022, December 15). defense mechanism. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/topic/defense-mechanism